Jumat, 18 April 2014

Tugas 2 Praktikum Pengolahan Citra Digital Ismayanti-10070311012 (Overlay Koordinat Data Titik di kota Bandung dengan Citra Landsat Jawa Barat)

Pada tugas praktikum Pengolahan Citra Digital ini akan dilakukan overlay dari data koordinat titik di Kota Bandung dengan Citra Landsat Jawa Barat. Berikut adalah data titik koordinat GCS (Geographyc Coordinat System) yang masih dalam format Derajat, Menit, Detik.
dari data diatas, maka harus diubah dulu menjadi format derajat, derajat dengan perhitungan derajat dibagi 1, menit dibagi 60, dan detik dibagi 3600. Hasilnya adalah sebagai berikut
setelah koordinat dalam bentuk derajat, derajat maka sudah dapat dimasukan kedalam software ARC GIS.
Kemudian add data Landsat Jawa Barat
setelah itu kombinasikan band landsat tersebut yaitu RGB 4,5,3 maka hasilnya sebagai berikut
nyalakan layer data koordinat titik diatas dengan landsat
setelah itu zoom to layer untuk melihat lebih jelas kondisi koordinat titik dengan landsat
maka akan dengan jelas diketahui informasi antara data koordinat titik dengan lansat yaitu
1. Ruang Terbuka Hijau
2. Permukiman
3. Jalan
4. Sawah









Rabu, 09 April 2014

Kombinasi Band dan Kegunaannya (ISMAYANTI-10070311012)



Citra merupakan alat utama untuk mengenali dan memahami berbagai kenampakan objek di berbagai permukaan bumi melalui penginderaan jauh. Berdasarkan Misinya Setelit Penginderaan Jauh dikelompokan menjadi dua macam yaitu satelit cuaca dan satelit sumberdaya alam.
1. Citra Satelit Cuaca terdiri dari TIROS-1, ATS-1, GOES, NOAA AVHRR, MODIS, DMSP.
2. Citra satelit sumberdaya alam terdiri dari: 
·         Resolusi Rendah yaitu, SPOT, LANDSAT, ASTER.
·         Citra Resolusi Tinggi yaitu, IKONOS, QUICKBIRD.
Band dalam citra di sini adalah saluran panjang gelombang direkam oleh satelit, dimana masing-masing satelit memiliki perbedaan sensor perekaman. 
Satelit Landsat merupakan salah satu satelit sumber daya bumi yang dikembangkan oleh NASA dan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Satelit generasi kedua adalah satelit membawa dua jenis sensor yaitu sensor MSS dan sensor Thematic Mapper (TM). Perubahan tinggi orbit menjadi 705 km dari permukaan bumi berakibat pada peningkatan resolusi spasial menjadi 30 x30 meter untuk TM1 – TM5 dan TM7 , TM 6 menjadi 120 x 120 meter. Resolusi temporal menjadi 16 hari dan perubahan data dari 6 bits (64 tingkatan warna) menjadi 8 bits (256 tingkatan warna). Kelebihan sensor TM adalah menggunakan tujuh saluran, enam saluran terutama dititikberatkan untuk studi vegetasi dan satu saluran untuk studi geologi tabel (2.1) Terakhir kalinya akhir era 2000- an NASA menambahkan penajaman sensor band pankromatik yang ditingkatkan resolusi spasialnya menjadi 15m x 15m sehingga dengan kombinasi didapatkan citra komposit dengan resolusi 15m x 15 m.

Citra multi spektral Landsat dengan resolusi spasial 30m memiliki beberapa band yang karakteristiknya berbeda-beda:
1. Band 1 0.45 – 0.52 mm: Band biru ini memiliki informasi yang tinggi terhadap tubuh air jadi sangat sesuai untuk penggunaan lahan, tanah dan vegetasi.
2. Band 2 0.52 – 0.60 mm: Band hijau ini memiliki informasi mengenai vegetasi selain cocok untuk penggunaan lahan, jalan dan air namun sesuai pula untuk diskriminasi dan assesmen vegetasi. Dimana tanaman-tanaman yang kurang sehat dapat diketahui karena absorbsi cahaya merah oleh klorofil menurun atau refleksi pada daerah merah naik sehingga menyebabkan daun berwarna kuning
3. Band 3 0.63 – 0.69 mm: Band merah ini memiliki informasi mengenai perbedaan antara vegetasi dan non vegetasi, misalnya dapat dilihat adanya perbedaan antara vegetasi dengan tanah khususnya pada daerah urban.
4. Band 4 0.76 – 0.90 mm: Band inframerah dekat ini memiliki informasi mengenai varietas tanam-tanaman serta adanya perbedaan antara unsur air dengan unsur tanah, oleh karena itu dapat dilihat garis pantai dengan jelas.
5. Band 5 1.55 – 1.75 mm: Band inframerah gelombang pendek ini memiliki informasi mengenai perbedaan warna antara tanah terbuka dengan objek-objek lain. Band ini sesuai untuk studi kandungan air tanah, air pada tanam-tanaman, formasi batu-batuan dan geologi pada umumnya
6. Band 6 10.40 -12.50 mm: Band inframerah thermal ini memiliki informasi tentang studi kandungan air tanah, serta dapat membedakan kelembaban tanah dan fenomena-fenomena thermal.
7. Band 7 2.08 – 2.35 mm: Band inframerah gelombang pendek ini memiliki informasi mengenai tanah terbuka sama halnya dengan band 5 akan tetapi lebih mengacu pada studi geologi maupun formasi batu-batuan.
8. Band 8 atau sering disebut band pankromatik memilki resolusi spasial 15m. Citra Landsat yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat ortho 14,25m dimana sudah digabungkan antara multispektral dengan pankromatiknya serta kombinasi band yang digunakan hanya band 7, 4 dan 2.
Untuk memudahkan dalam melihat serta menganalisa wilayah yang akan dikaji maka perlu dilakukan penggabungan tiga band (saluran) dari citra satelit Landsat. Penggabungan saluran ini menggunakan format RGB (Red Green Blue) yang nantinya bisa menghasilkan gambar “true color” atau “false color”.  Berikut adalah kombinasi untuk Landsat dan kegunaannya dengan contoh Kota Bandung :
·         Kombinasi 5.4.3 untuk mengetahui vegetasi, aplikasi manajemen kayu dan serangan hama.

·         Kombinasi 4.3.2 untuk mengetahui tipe vegetasi, tanah, dan perairan.

Kombinasi 7.6.4 untuk mengetahui atmosfer, geologi, pesisir, dan garis pantai


Kombinasi 7.5.3 untuk mengetahui asap, kabut, dan monitoring kebakaran hutan 

Kombinasi 1.3.5 untuk mengetahui kondisi awan

Kombinasi 4.5.7 untuk mengetahui kondisi air
Kombinasi 3.2.1 untuk mengetahui kondisi lahan terbuka
Kombinasi 7.3.1 untuk mengetahui kondisi permukiman
Kombinasi 4.3.2 untuk mengetahui kondisi vegetasi