
Tugas 1
”PEMAHAMAN GIS (Geographic Information System)”
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem
Informasi Perencanaan
Semester VI Tahun Akademik 2014 /2015
Oleh:
Ismayanti 10070311012

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN
KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1435 H / 2014 M
GIS (Geographic Information System)
Definisi
- Menurut Aronaff (1989)
SIG
adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan,
mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
- Menurut Murai (1999)
SIG
sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil
kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis
atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan
dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi,
fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
- Menurut Marble et al (1983)
SIG
merupakan sistem penanganan data keruangan.
- Menurut Berry (1988)
SIG
merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data
keruangan.
- Menurut Linden, (1987)
SIG
adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis
dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
Dari
definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan pengelolaan
data geografis yang didasarkan pada kerja komputer (mesin).
Sistem informasi geografi
adalah sistem informasi khusus yang mengelola data
yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang
lebih sempit, adalah sistem komputer
yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan
informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut
lokasinya, dalam sebuah database.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan
untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber
daya,
perencanaan
pembangunan, kartografi dan
perencanaan rute.
Fungsi
Fungsi SIG yaitu :
1.
Pengelolaan dan analisis
data spasial
·
Transformasi format, misalnya dari format
ARC/INFO ke format ArcView atau MapInfo
·
Transformasi geometris, registrasi:
memberikan koordinat pada peta sesuai dengan koordinat bumi atau agar dapat dioverlaykan dengan tepat pada peta lainnya.
·
Transformasi antar proyeksi peta.
·
Conflation, mencocokkan posisi feature yang
sama pada layer yang berbeda.
·
Edge matching, mencocokkan posisi ujung-ujung
lembaran peta supaya satu sama lain terhubung dengan tepat.
·
Fungsi editing meniadakan sliver, gap, dll
·
Line coordinate thinning menghilangkan beberapa titik untuk
memperkecil size file.
2.
Pengelolaan dan analisis data atribut non
spasial
·
Editing membuat/menghapus database,
membuat/menghapus tabel, menambahkan/menghapus record atau field, mengubah
data, dsb.
·
Query: memanggil (retrieve) record yang
sesuai dengan kondisi yang ditentukan oleh operator
3.
Analisis integrasi data spasial dan data
atribut
·
Retrieval/Classification/Measurement
·
Overlay menghasilkan data spasial baru
dari minimal 2
data spasial yang menjadi masukannya
·
Neighborhood mengevaluasi karakteristik area
pada lokasi tertentu
·
Connectivity
4.
Output
formatting
·
Mempersiapkan untuk output hasil analisis.
·
Map annotation judul, legenda, skala, arah mata angin.
·
Text labels nama kota, nama sungai, nama
wilayah, dll.
·
Texture patterns and line styles
·
Graphic symbols, gunung, jembatan, ibu kota,
dll.
Input Data pada GIS
Input data pada GIS berupa grafik, peta, gambar dengan
format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) dan dalam
bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu. Data spasial
direpresentasikan di dalam basisdata sebagai vektor atau raster.
-
Data Raster
Data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data
spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk
grid. Setiap piksel memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang
unik. Akurasi model ini sangat tergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya
dipermukaan bumi. Entity spasial raster di dalam layers yang secara
fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh unsur spasial
raster adalah citra satellite (Landsat, Ikonos), citra rada, dan sebagainya.

-
Data Vektor
Data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data
spasial dengan menggunakan titik, garis (kurva atau poligon) beserta
atributnya. Bentuk dasar representasi data spasial dalam model data vector
didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Garis atau
kurva merupakan sekumpulan titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan
atau poligon disimpan sebagai sekumpulan daftar titik-titik dimana titik awal
dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama.

Input Data Primer dan Sekunder
Ada 2 tipe Sumber Data di GIS:
1.
Data Primer
Data yang diukur langsungdengan survey, pengumpulan data lapangan,
penginderaan jauh. Biasanya tidak bisa melakukan observasi terhadap distribusi
spasial pada wilayah yang akan kita pelajari secara keseluruhan. Sehingga perlu
melakukan pengambilan sample (melakukan
pengukuran pada beberapa area yang dapat memberikan gambaran yang paling sesuai
untuk wilayah tersebut).
2.
Data Sekunder
Data yang didapat dari peta yang sudah ada, tabel-tabel atau sumber
data yang lain. Tersedia banyak data-data untuk GIS di Instansi pemerintah:
sensus penduduk,
Survey topografi, dan Perusahaan
pemetaan.
Data Collection
Data
koleksi yang dimiliki oleh GIS adalah berupa peta :
1.
Darat,
2.
Udara,
dan
3.
Laut.
Data Processing
Software
yang dapat digunakan untuk memproses data GIS adalah ;
1.
ArcInfo
2.
MapInfo
3.
ArcView
4.
ArcGIS
5.
Quantum
GIS
Data Presentasi
Data presentasi yang dihasilkan oleh
GIS setelah diolah menggunakan software berupa peta, baik peta tematik maupun
peta interaktif. Berikut ini adalah contoh peta yang dihasilkan setelah melalui
proses pengolahan.

Peta Tematik

Peta Interaktif
DAFTAR PUSTAKA
-
http://pratapapa81.files.wordpress.com/2008/04/jogja-bird-map.gif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar